Wednesday, 25 October 2017

Daerah Yang Terlupakan eks Transmigrasi Galam Rabah KAB. BANJAR

         Warga Galam Rabah terus mengeluhkan kondisi di Jalan menuju Desa yang notabene rusak berat dan penerangan yang sangat sangat minim. Pasalnya, saat dimalam hari, kondisinya gelap gulita dan jalanan yang rusak membuat terasa mengerikan dan rawan terhadap kejahatan. 

      Kalau malam, gelap sekali. Harusnya sudah ada PJU disini. Kalau seperti ini, orang jadi was-was keluar malam-malam," katanya, 
Hal serupa diungkapkan, , dia mengatakan perlu perhatian pemerintah. Karena keadaan sepi dan gelap itu biasanya justru dimanfaatkan pelaku kriminalitas.
       "Kalau gelap bisa saja ada oknum begal atau maling. Tapi sebaliknya bila terang, mereka akan berpikir dua kali," katanya.  dan semoga saja ada perbaikan jalan menuju ke daerah tersebut karna untuk menempuh ke daerah tersebut yang hanya berjarak 20km bisa memakan waktu 2 jam perjalanan di saat tidak hujan. klo di musim hujan mungkin lebih lama lagi, karna terendam banjir. 
jalan masuk yg hanya bisa di lalui kendaraan dan sesekali mobil yang masuk, dan akan sangat kesulitan jika ingin berselisihan, memerlukan driver handal karna jalan yg berbatu dan sempit. 
       Selama lebih sepuluh tahun lamanya Jalan dari Desa Simpang Lima Kecamatan Cintapuri Darussalam menuju ke Desa Tajau Landung sampai menuju galam rabah Kecamatan Martapura Barat tidak tersentuh perbaikan. Mengapa..... mungkin para Dewan terhormat bisa memberi solusi... jalan melalui Tajau Landung, panjangnya hanya 12 kilometer tembus ke Jalan Martapura Lama.  Sedangkan, jika melalui Jalan Desa Cintapuri sangat lebih dari 60 kilometer.  Namun, kondisi di sepanjang Jalan dari Desanya di Simpang Lima menuju ke Tajau Landung ini rusak parah. Sebenarnya dulu semasa Bupati Rudy Ariffin jalan menuju ke desanya pernah ditingkatkan hingga pengaspalan. Tetapi, karena sudah begitu lama dan kerap dihantam banjir jalan pun menjadi rusak parah.
          Saat ini, Dia dan sejumlah warga sering kali memilih menggunakan bus air jika hendak ke Kota Martapura. Perlu waktu, tiga jam sampai ke Martapura. Cukup lama, cuma badan tidak sakit biaya bus air sampai ke Martapura Rp20 ribu. "Biasanya Selasa dan Jumat kami turun ke Martapura menumpang bus air," katanya. Kepala Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air (BSDA) Banjar, HM Hilman mengakui, Jalan dari Desa Simpang Lima-Tajau Landung lebih dekat. Jalan tersebut, merupakan jalan eks Transmigrasi Galam Rabah. semoga saja ada bantuan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan karena daerah yang notabene adalah mayoritas petani dan peternak tidak makin sedikit karna pindah, di sebabkan kondisi yg tidak mendapat perhatian dari pemerintah. 





No comments: