Friday, 20 February 2015

KESENIAN BANJAR

Tari Sinoman Hadrah

Kesenian ini berasal dari Parsi yang dibawa oleh pedagang-pedagang Arabyang selanjutnya berbaur dengan budaya setempat. Inti dari kesenian ini adalah gerakan-gerakan yang tertentu dan teratur sambil melakukan syair dan pantun dengan irama merdu, gerak harmonis, yang maksudnya memuja dan memuji Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW. Seseorang yang turut dalam kelompok penari memegang dan memutar-mutar paying yang melambangkan keagungan. Hadrah ini biasanya dalam upacara keramaian atau mengarak pengantin atau menyambut tamu kehormatan.

Sastra Lisan Madihin
Seni Madihin merupakan kesenian yang mengandalkan kemahiran dan kecermatan dalam mengolah syair dan pantun, yang sesuai dengan kondisi penontonnya. Ada yang mengatakan Madihin berasal dari kata madah (bahasa Arab) yang artinya kata-kata pujian. Sehingga bisa pula melahirkan syair-syair yang berisi pesan dan nasihat, atau penyampain sesuatu yang dilantunkan secara khas dan berirama teratur. Munculnya kesenian ini diperkirakan telah ada sejak agama Islam menyebar di kawasan Kalimantan, sekitar tahun 1800.

Teater Tradisional Mamanda
Nama Kesenian Mamanda diambil dari kata atau cara raja memanggil wajir dan mangkubumi dengan sebutan Mamanda Wajir dan Mamanda Mangkubumi, yang dahulu lazim digunakan dalam teater Badalmulik (Baabdal Muluk), yaitu teater tradisional kesenian melayu yang terlebih dahulu ada di Kalimantan Selatan.

Tari Baksa Kembang
Baksa mengandung arti Tarian, yang jaman dahulu merupakan tarian pergaulan dan kehidupan di dalam istana semasa kerajaan-kerajaan masih ada di Kalimantan Selatan. Tarian ini dilaksanakan oleh puteri-puteri yang diiringi oleh inang pengasuh, yang gerakan-gerakannya melambangkan suka ria dan bercengkrama sambil memetik kembang. Pada saat sekarang, kembang ini dalam bentuk yang sudah dikarang dan dironce (ditata) dan disebut ‘bogam’. Dalam upacara, bogam ini diserahkan oleh penari kepada tamu yang di agungkan / dihormati, atau kepada orang yang dicintai.

No comments: