1. Selayang Pandang
Muara Teweh merupakan Ibu Kota Kabupaten Barito Utara yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Dayak Bakumpai, subetnis Dayak di Barito yang memeluk agama Islam. Kota kecil yang dikelilingi hutan dan bentuknya memanjang mengikuti aliran sungai ini merupakan satu-satunya kota ramai di daerah pedalaman Sungai Barito, yang membelah Pulau Kalimantan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga Kabupaten Murung raya, Kalimantan Tengah.B. Keistimewaan
Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan yang unik. Di kota kecil ini, terdapat rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang tepian Sungai Barito. Jenis rumah semacam ini dapat dianggap sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bahaya banjir. Karena banjir di Muara Teweh pada umumnya berupa genangan, bukan air bah, jadi setinggi apapun banjir yang terjadi tidak akan menenggelamkan rumah-rumah tersebut.Di sepanjang aliran sungai, pengunjung juga akan menjumpai pemandangan alam yang menawan. Menyaksikan lebat dan hijaunya hutan Kalimantan serta mendengarkan nyanyian khas hewan-hewan yang hidup di dalamnya merupakan pengalaman berharga yang mungkin tidak akan dialami di tempat-tempat lain. Dengan menggunakan jasa ojek speed boat, pengunjung dapat menikmati sepuasnya keindahan pemandangan alam di sepanjang aliran Sungai Barito tersebut. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan, sebab tidak ada harga resmi untuk alat transportasi ini, sehingga pengunjung dapat menawarnya. Pada umumnya, besar-kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada jarak tempuh yang dikehendaki oleh pengunjung.
No comments:
Post a Comment