Tuesday 26 May 2015

CONTOH INVESTASI PEMBANGUNAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MILIK RAKYAT

Peran pemerintah dalam investasi seperti PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT  MILIK RAKYAT  seperti ini sangat di harapkan, dan kiranya ada banyak pembuatan seperti ini agar orang indonesia bisa menjadi raja di negeri sendiri, tidak selalu bekerja untuk orang lain tapi bekerja untuk mensejahtrakan orang sekitar dan dirinya sendiri. semoga saja bentuk investasi seperti ini dapat dilakukan di seluruh kalsel pada umumnya dan di seluruh indonesia pada khususnya.dan bantuan dari pemerintah pusat agar kegiatan investasi seperti ini terus berkembang dan terus menjadi contoh kemajuan bangsa. dan agar kiranya lembar saham dapat di jual dengan nominal kecil agar masyarakat dari golongan menengah kebawah dapat juga berperan di dalamnya dengan di fasilitasi oleh pemerintah. agar kiranya bentukinvestasu lainya dapat terwujud di seluruh indonesia seperti contoh :



BATULICIN AGRO SENTOSA
VISI DAN MISI
VISI 
  1. Mencetak  petani kelapa sawit menjadi pengusaha baru di bidang agribisnis kelapa sawit
  2. Menjadikan ikon kabupaten tanah bumbu sebagai pilot project sentra agribisnis terpadu berbasis - ekonomi kerakyatan
  3. Menjadikan kenaikan pendapatan per-kapita petani  sawit tertinggi di Indonesia
  4. Menjadi  kawasan percontohan bukti kebangkitan ekonomi kerakyatan
  5. Membangun paradigma baru cara-cara ber-investasi secara kerakyatan
MISI 
  1. Memberikan jaminan ketenangan bahwa  petani memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit sendiri
  2. Menunjukkan kepada kapitalis dan pemerintah bahwa masyarakat petani mampu untuk mandiri bersaing di bidang agribisnis
  3. Memotivasi  dan membangun kesadaran petani  bahwa kelapa sawit bukan hanya  buahnya saja yang bisa dinikmati tetapi setelah diolah pabrik  menjadi cpo,kernel dan product turunan lainnya yang hasilnya jauh lebih besar
  4. Pabrik kelapa sawit kerakyatan akan menjadi pembanding/penyeimbang  yang lebih baik kepada pabrik milik kapitalis karena adanya peraturan yang tidak pasti dan cenderung merugikan petani
LATAR BELAKANG PENDIRIAN PABRIK / PKS-KERAKYATAN 
  1. Kesulitan petani kelapa sawit pada saat melakukan penjualan hasil panen ke pabrik terdekat
  2. Permainan seleksi buah/grading tbs yang selama ini dilakukan oleh pabrik-pabrik milik kapitalis yang sering merugikan petani
  3. Jarak antara kebun petani dengan pabrik yang selalu menjadi permasalahan ketika akan melakukan penjualan tbs dan adanya perda tentang pembatasan angkutan buah kelapa sawit melewati jalan raya
  4. Per-tambahan luasan kebun kelapa sawit petani dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan
  5. Keterbatasan jumlah pabrik yang ada, dimana pada saat panen raya hanya  diutamakan tbs kebun milik perusahaan sendiri, sehingga tbs petani cenderung tidak mendapat kesempatan untuk diterima pabrik yang ada
  6. Pembayaran hasil penjualan buah milik petani oleh pks , dilakukan dalam tempo 1,5 s/d 2 bulan setelah buah diterima pks (ada istilah baru “petani meminjami modal perusahaan” )
  7. Adanya ide bupati tanah bumbu, ketua apkasindo kalsel dan koperasi kj-kskm  yang mendapat dukungan tokoh masyarakat  agar bisa mendirikan pabrik kelapa sawit sendiri dengan cara per-modalan “dari petani, oleh petani dan untuk petani” yang didukung juga oleh pihak per-bankan . sehingga akan lebih meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran petani 
PROSPEK PASAR 
  • Pemanfaatan CPO oleh industri dalam negeri digunakan sebagai bahan baku industri turunan CPO, yaitu industri pangan(antara lain minyak goreng, margarin, shortening, Cocoa Butter Substitutes, Vegetable Ghee)dan industri non pangan antara lain oleokimia (fatty acids, fatty alcohol, dan glycerin)dan biodiesel.
  • Peran ekonomi perkebunan kelapa sawit cukup strategis,seperti: peningkatan ekspor, penyerapan kesempatan kerja, menekan jumlah penduduk miskin, mendorong pusat pertumbuhan wilayah, tercukupinya kebutuhan konsumsi dalam negeri,dll. 
  • Menguatnya permintaan CPO sbg bahan baku industri pangan dan oleochemical, ditambah permintaan sbg bahan baku bahan bakar nabati (biodisel), semakin menambah kuatnya permintaan terhadap hasil produksi perkebunan kelapa sawit.
PRODUCK HASIL PENGOLAHAN DI PKS
CPO dan Turunannya

KAPASITAS PRODUKSI
Lahan sawit yang diperlukan +  6000 (enam ribu) ha
Berdasarkan kapasitas terpasang pabrik yaitu sebesar 30 ton perjam, dalam satu hari pabrik bekerja normal selama 12 jam, dalam sebulan 25 hari, dalam setahun bekerja selama 300 hari, maka kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi beserta produk yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel sbb :


Uraian
Jumlah
Kapasitas terpasang
30
 ton/jam
Jam kerja/hari
20
 jam
    Hari kerja/bulan
25
hari
Hari kerja setahun
300
hari
Kebutuhan kapasitas olah/hari
600
ton
       Kebutuhan kapasitas olah/bulan
15,000
ton
Kebutuhan kapasitas olah/tahun
180,000
ton
Produksi CPO/hari(rendemen 22%)
132
ton
Produksi CPO/bulan(rendemen 22%)
3,300
ton
Produksi CPO/tahun(rendemen 22%)
39,600
ton
Produksi Kernel/hari(rendemen 4%)
24
ton
Produksi Kernel/bulan(rendemen 4%)
600
ton
Produksi Kernel/tahun(rendemen 4%)
7,200
ton
Biaya investasi untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dikelompokkan dalam beberapa jenis proyek pekerjaan antara lain :
  • Investasi Pabrik
  • Rumah Karyawan
  • Peralatan
  • Perlengkapan Kantor
  • Peralatan Laboratorium
  • Mesin-mesin
  • Instalasi air minum
  • Alat Berat serta Transportasi
  • Land Aplikasi Limbah
  • Manajemen Operation
Total Investasi Rp. 120 Milyar

NO
PROGRAM KERJA
SELESAI
DALAM PROSES
1
AKTE PENDIRIAN PT. BAS
2
IJIN SITU,SIUP DAN TDP
3
STUDY KELAYAKAN USAHA
4
PROPOSAL PKS
5
PENENTUAN LOKASI PKS
6
IJIN LOKASI
7
AMDAL/UKL/UPL
8
REKOMENDASI DISBUN
9
INVENTARISASI LUASAN KEBUN SAWIT
10
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN
11
LAUNCING PENJUALAN SAHAM ( 1 OKTOBER S/D 15 NOP 2012 )
12
PELETAKAN BATU PERTAMA ( 31 DESEMBER 2012 OLD AND NEW
13
OPERASIONAL PABRIK ( APRIL  2014 )

STRUKTUR PENDANAAN
 

  1. Modal saham akan diperoleh dari setoran modal petani kelapa sawit dan non petani yang ikut berminat untuk berinvestasi didalam pembangunan PKS PT. BAS.
  2. Jumlah lembar saham yang akan dijual adalah 16.800 lembar saham.
  3. Penjualan saham diprioritaskan (bisa diwajibkan) untuk petani kelapa sawit.
  4. Jika kuota penjualan ke petani kelapa sawit tidak terpenuhi, maka akan ditawarkan kepada masyarakat umum.
Penjualan Saham dilakukan selama 1,5 bulan, jika sebelum 1,5 bulan ternyata sudah terjual mencapai 16.800 lembar, maka penjualan saham akan ditutup
 
 


 

No comments: