Monday, 11 May 2015

INGIN CEPAT KAYA SEBAGAI PEKERJA ATAU PENGUSAHA

Anda bingung ingin menjadi karyawan atau Pengusaha?. Anda ada di tempat yang tepat. Kami Wisata sains akan menggali masalah tersebut. Selamat datang dan temukan jawabanya di artikel ini.

Wisata sains sekalian, anda akan memilih Karyawan atau pengusaha?. Hayooo, Biasanya pertanyaan ini muncul setelah kita menyelesaikan studi, baik itu lulusan SMP, SMA, Sarjana atau Doktor. Mohon maaf saya tidak menyertakan sekolah dasar, karena umumnya lulusan sekolah dasar masih anak-anak dan belum berfikir menjadi karyawan atau pengusaha, baru setelah dewasa mereka akan berfikir pada kedua hal tersebut. Kenapa saya menyisipkan SMP, karena siswa lulusan SMP sudah masuk kategori dewasa dan mampu berfikir logis. Artikel ini dibuat bukan hanya untuk lulusan sarjana ekonomi, namun juga untuk bidang ilmu lain, seperti dokter, perawat, teknik dan lainnya. Karena banyak sekali yang lulus dan bekerja namun pekerjaan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

Pola pikir yang terbangun dari setiap orang sangat beragam. Banyak faktor yang menjadi penentu. Faktor seperti Keluarga, lingkungan, pendidikan dan sedikit faktor genetis menjadi faktor kunci terbentuknya pola pikir seseorang. Begitupun dengan menentukan sebuah pilihan hidup, seperti, mana yang anda pilih?, menjadi karyawan atau pengusaha.

Baca artikel : Menggali Ide usaha dari desa


Kenapa anda berfikir menjadi seorang karyawan? Dan kenapa anda berfikir untuk menjadi seorang pengusaha?
  • Perhatikan ! hehe
Dari kedua pertanyaan tersebut, mari kita uraikan satu persatu. Tujuan artikel ini bukan untuk mencari mana yang terbaik. Namun hanya menggali, mencari dan membandingkan kedua hal tersebut dan penilaianya diserahkan kepada pembaca dengan latar belakang kehidupan masing-masing. Saya yakin setiap orang yang membaca artikel ini akan mempunyai pandangannya sendiri tergantung dari pendidikan, keluarga dan lingkungan mereka. Dan kalau anda tidak sepaham dengan artikel ini silahkan cari artikel lain di wisatasains.com, banyak artikel-artikel menarik dan rugi jika anda tidak membacanya. Hehe.
  • Kenapa Salah satu dari kita Berfikir menjadi seorang karyawan? Dan yang lain tidak
Mari kita bersama-sama berfikir kenapa? Kalau sudah ketemu acungkan jari. Hehe. Just kidding.

Berfikir mengenai sesuatu pastinya ada alasan dan motivasinya. Lalu apa yang memotivasi mereka berfikir menjadi karyawan, dan kenapa harus karyawan bukan pengusaha?

Seperti yang sudah sedikit disinggung di paragraf pembuka. Pada ahirnya keluarga, lingkungan dan pendidikan akan melandasi cara berfikir seseorang.

Apakah orang yang tinggal di hutan belantara dan tidak mendapatkan akses informasi dari sejak ia lahir akan berfikir bahwa di Jakarta ada monas. Tidak, meskipun mereka cerdas atau bahkan jenius, mereka tidak mungkin tahu karena mereka tidak mendapat akses informasi.

Keluarga, lingkungan dan pendidikanlah yang menjadi pondasi kenapa mereka berfikir menjadi seorang karyawan atau menjadi pengusaha.

Saya jadi ingin cerita pengalaman pribadi. Berikut contoh studi kasus tentang terbentuknya pola pikir setiap orang berbeda. Yang akan saya ambil adalah faktor lingkungan tempat kita hidup dan besar. Karena saya tinggal di desa jadi saya bercerita di daerah pedesaan. Maklum anak kampung om.

“ Kebanyakan anak-anak di lingkungan pedesaan akan mendapatkan pendidikan akademik yang minim, pendidikan dari lingkungan dan keluargalah yang lebih banyak terserap oleh mereka. Pergaulan dengan sesama teman sangat penting dalam membentuk pola pikir. Dulu saya dikucilkan oleh teman-teman kecil karena di anggap berbeda. Sejak sekolah dasar saya anak yang dianggap nakal, hampir setiap hari saya berkelahi dan membuat anak lain menangis, sehingga saya dikucilkan dari teman-teman sebaya saya. Namun, karena dikucilkan itu saya menjadi pribadi yang tidak terpengaruh oleh lingkungan pada saat itu. Ketika menginjak besar, saya melanjutkan ke smp sementara beberapa teman saya berhenti setelah lulus sekolah dasar. Nakal yang saya punya sudah mulai reda sementara teman-teman saya sudah mulai berorientasi nakal. Mungkin ini disebabkan oleh pergaulan anak remaja yang sedang mencari jati diri tapi kebablasan. Hampir sebagian besar teman tidak melanjutkan ke sekolah menengah atas. Hanya tiga orang saja yang berhasil lulus sma, dan 2 orang yang sampai pada sarjana, bersyukur  saya ada di dalamnya. Semua bertumbangan di tengah jalan karena banyak faktor. Dan kebanyakan karena salah pergaulan.”

Itulah sedikit contoh sederhana yang pasti setiap orang pernah mengalami momentum tersebut. Tinggal bagaimana kita menyikapi momentum tersebut. Pengambilan keputusan pada saat itu akan mempengaruhi sikap dan perbuatan kita di masa depan. Setiap orang ada yang sadar dengan kesalahanya dan di jadikan pelajaran. Dan sebagian orang lagi tidak sadar dan tidak mau belajar dengan pengalamannya. Orang sukses adalah orang yang pintar belajar dari pengalaman. Wuizzzz mantap.

Baca Artikel : 7 Ide Usaha Dari Daerah Pedesaan 

Eitzz, kembali ke topik bro. Karyawan atau pengusaha? Tujuan penjelasan di atas sebagai prolog untuk membuka pikiran. Saya berharap isi dari artikel ini dapat dipahami dengan pemikiran mendalam.
  • Mana pilihan yang lebih cerdas, karyawan atau pengusaha?
Jika anda jadi seorang karyawan ?

  1. Sungguh karyawan-karyawan itu orang yang cerdas. Bayangkan, ratusan ribu sarjana lulus setiap tahun, mereka yang berhasil jadi karyawan dan bekerja tidak lebih dari 50%. Mereka orang-orang terbaik yang mampu menembus persaingan dunia kerja.
  2. Jika bicara kenyamanan maka kita akan condong untuk menjadi karyawan. Gaji terjamin setiap bulan, apalagi seorang PNS yang dijamin seumur hidup. Asuransi kesehatan sampai anak cucu terjamin. Tunjangan A, B dan C diterima setiap bulan dan tahun.
  3. Jadi karyawan yang biasa-biasa saja. Jika itu terjadi maka ada beberapa kemungkinan, yaitu dipecat atau mentok di posisi tersebut sampai pensiun tidak naik jabatan.
  4. Jadi karyawan yang berprestasi. Jika itu yang terjadi maka anda sukses menjadi seorang karyawan sejati. Membawahi beberapa anak buah dan beberapa divisi dalam perusahaan tersebut. Seorang karyawan yang berprestasi membutuhkan kurang lebh 8 tahun untuk naik jabatan menjadi menejer atau kepala divisi. Anda sanggup mengabdi selama itu, jika sanggup anda cocok jadi karyawan.
  5. Bekerja 8 jam dalam sehari + loyalitas 2 jam, 10 jam kurang lebih. Jika anda masuk pukul 7 maka pukul 17 anda pulang . Jika ada pekerjaan yang belum selesai maka hari sabtu atau minggu anda masuk untuk lembur di kantor atau pekerjaan di bawa ke rumah.
  6. Anda di pandang oleh masyarakat memiliki setatus yang jelas. Apalagi bagi masyarakat pedesaan, setatus pekerjaan akan meningkatkan nilai gengsi di lingkungannya. Muda dan bekerja, terlebih jika menjadi karyawan dengan seragam yang khas, seperti PNS dan pegawai bank.
  7. Pekerjaan yang setiap hari sama (itu-itu saja) akan menjadi rutinitas harian. Jika anda adalah penyuka rutinitas dan terencana, maka menjadi karyawan merupakan pilihan yang tepat.
  8. Bersedia berangkat pagi dan pulang malam selama 5 hari kerja. Keluarga, seperti istri dan anak akan menghabiskan waktu berkualitas bersama hanya di hari libur saja. Itupun jika hari sabtu dan minggu tidak ada lembur. Terlebih jika anda berangkat pagi dan pulang malam, berangkat anak belum bangun tidur dan pulang anak sudah tertidur. Apakah anda siap?. Jika alasanya bekerja untuk menghidupi keluarga maka anda cocok menjadi karyawan.
Itulah delapan hal yang kurang lebih akan terjadi jika anda menjadi seorang karyawan.

Jika anda menjadi seorang pengusaha?
  1. Menjadi pengusaha umumnya adalah pilihan kedua karena saking tidak adanya perusahaan yang mau menerima anda bekerja. Pikiran sebagian masyarakat miliki adalah bekerja, jarang yang berfikir saya ingin berwirausaha.
  2. Menjadi pengusaha tidak harus bermodal banyak. Umumnya alasan belum memulai usaha karena terkendala modal. Apakah anda siap untuk mencoba usaha dengan modal yang anda miliki sekarang? Jika anda siap maka anda cocok jadi pengusaha.
  3. Apakah anda siap menanggung resiko gagal? Menjadi pengusaha bukanlah hidup pada tataran zona nyaman, seperti pendapatan yang tetap setiap bulan. Menjadi pengusaha selalu beresiko bangkrut dan memiliki pendapatan yang tidak tetap. Namun, apakah anda setuju jika saya sebut, 10 orang terkaya di dunia merupakan seorang pengusaha sukses? Jika anda ingin menjadi salah satu dari mereka maka jadilah pengusaha.
  4. Jadi pengusaha sukses. Pengusaha sukses akan membawahi karyawan. Meskipun hanya satu orang. Sukses dalam bidang usaha jika kita sudah memiliki banyak perusahaan dan banyak karyawan (bagi setiap orang relatif, tergantung cara pandang mereka tentang sebuah kesuksesan). Perusahaan adalah milik kita dan kita adalah bos.
  5. Jika menjadi pengusaha yang biasa-biasa saja. Seperti apa devinisi pengusaha yang biasa-biasa saja? Tidak ada pengusaha yang biasa-biasa saja. Semua pengusaha pasti orang sukses. Kenapa? Karena jika dia mampu bertahan dengan usahanya maka dia sukses. Sebaliknya, jika dia bangkrut maka dia gagal. Pengusaha yang mampu bertahan, berarti keuntunganya menutupi biaya hidupnya, jika tidak maka dia akan kolep dan bukan lagi disebut pengusaha.
  6. Siapkah anda dipandang oleh masyarakat bahwa anda adalah pengangguran, dan siapkah anda di panggil dengan panggilan bos? Pengusaha yang baru memulai usaha akan ‘dikucilkan’ karena terlihat oleh masyarakat sebagai pengangguran yang tidak punya pekerjaan. Misalnya “Buat apa sekolah tinggi-tinggi jika ujungnya menjadi penjual baso”. Siapkah anda?. Jika siap anda cocok jadi pengusaha. Sebaliknya, jika anda sukses memiliki banyak cabang warung baso, maka anda akan di panggil bos. Siapkah anda di panggil bos.
  7. Apakah anda berani dan kreatif? Jika iya anda cocok jadi pengusaha. Pengusaha dituntut selalu punya pemikiran baru dan ide segar untuk mengembangkan usahanya. Tidak monoton dengan pekerjaan yang sama.
  8. Selalu konsisten dalam usaha mencapai tujuan. Pengusaha akan memenejeri waktunya sendiri. Disiplin dan penuh rasa memiliki adalah ciri pengusaha sukses. Mengelola waktu sebaik mungkin, kapan waktu bekerja dan kapan waktu istirahat diatur sendiri dan diprioritaskan berdasarkan kepentingan pribadi. Konsisten dalam menjalankan aktifitas dan jadwal yang dibuat. Jika anda seperti itu maka anda adalah calon pengusaha sukses.
Demikian artikel tentang Menjadi karyawan atau pengusaha. Masih banyak artikel lain dari wisata sains yang rugi jika tidak anda baca. Terimaksih telah mampir. Kami senang berbagi ilmu dengan orang-orang yang ingin maju.

No comments: