Sunday, 31 May 2015

objek wisata di Kabupaten Bartim

 Rumah Betang Pasar Panas siap jadi Kawasan Tujuan Wisata 

Proses revitalisasi atau pemugaran kembali rumah betang sebagai objek wisata di Kabupaten Bartim nampaknya mulai mengalami peningkatan. rumah khas masyarakat Kalteng yang berada di Kecamatan Banua Lima ini menyimpan berbagai potensi, sebab selain merupakan aset daerah juga dapat difungsikan sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Bartim.
“ Rumah Betang ini nantinya, sebagai rumah kebanggan Warga Kalteng, juga  didampingi dengan sarana hiburan bagi masyarakat, karena. Bangunan tersebut merupakan pintu gerbang masuk menuju Kabupaten Bartim.” Ungkap Kepala Disbudpar Kabupaten Bartim Drs Darius Adrian M Si Kepada beberapa wartawan diruang kerjanya di Tamiang Layang.
Dikatakannya, disana nanti apabila difungsikan sebagai kawasan wisata, pihak Pemkab akan menampilkan barang-barang bersejarah untuk dipamerkan, juga dilengkapi dengan sarana penunjang lain seperti cafe, taman dan tempat wisata kuliner, took cinderamata. “ Disana juga akan ditampilkan kebudayaan Daerah lain seperti tari-tarian dan seni budaya lainnya, sehingga kedepan keberadaannya mampu menjadi salah satu tujuan wisata dalam daerah yang mampu menyumbangkan PAD bagi Daerah.” Terangnya.
Darius menambahkan, sampai saat ini dalam proses revitalisasi belum menemui kendala apapun, hal ini dikarenakan pemugaran tersebut terlaksana berkat kerjasama Pemda melalui Dinas PU, juga didampingi oleh Pihak PU Provinsi Kalteng. “ Dana yang dikucurkan pihak provinsi untuk pemugaran cukup besar, sehingga tidak ada kendala berarti dalam proses pengembangannya. Kedepannya kawasan ini siap menjadi salah satu daerah tujuan objek wisata masyarakat dalam daerah ataupun masyarakat luar daerah." 

Suta Unu - Tamak Mas

Suta Unu , yang dilahirkan dengan nama Abu adalah putera asli Dayak Maanyan.  Pada masa penjajahan, Suta Unu merupakan salah satu pelaku sejarah khususnya untuk suku Dayak Paju Epat dan Dayak Maanyan.
Meski bukan raja dan bukan pula pengkhianat, ia adalah seorang “ Pemimpin Suku Dayak Maanyan “. Beliau adalah satu – satunya pemimpin yang mampu mempersatukan Suku Dayak Maanyan , terhadap berbagai kesulitan hidup akibat di tindas oleh Kerajaan Banjar yang dianggap terlalu mengedepankan ekspansi kerajaan Islam pada saat itu. Padahal, dikalangan Suku Maanyan, sebelumnya tidak pernah terjadi perselisihan dan eksploitasi masalah perbedaan agama atau kepercayaan. Justru budaya dari luarlah yang mengubah perilaku suku – suku di Kalimantan.
Rumah Suta Unu
Sejak dahulu, kerukunan antar – agama Kaharingan dan Islam berlangsung dengan sangat damai. Mereka mampu hidup secara berdampingan dan bekerja sama. Namun oleh karena kekuasaan dan kepentingan politik, kedamaian ini seringkali dirobek. Khususnya semasa Perang Banjar ( 1859 – 1905 ), di mana Kerajaan Banjar berkeinginan kuat untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Dari perluasan wilayah itulah, maka wilayah – wilayah yang dikuasainya harus membayar pajak. Jelas, ini sangat memberatkan bagi rakyat kecil . Sebagai seorang yang memiliki darah pemimpin, Suta Unu lantas tampil mempersatukan Suku Dayak Maanyan.
Oleh karena keberanian, kejujuran,dan sifat kepemimpinannya yang sangat menonjol, pada usia relatif muda, yaitu 27 tahu, Suta Unu diangkat langsung oleh Kerajaan Hindia Belanda sebagai pemimpin yang diwilayahnya disebut District Van Osst atau Dusun Timur.
Walaupun Suta Unu masih belum diakui sebagai pahlawan nasional, namun paling tidak sejarah mencatat bahwa Suta Unu termasuk seorang pahlawan pemberani dan mendapat penghargaan Bintang Satria dari pemerintah Belanda.
Karena kedekatannya dengan Kolonial Belanda itulah, ada pula yang menyebut Suta Unu sebagai seorang pengkhianat. Entahlah, itu tergatung darimana sudut pandang kita. Jika dari sisi Kerajaan Banjar, mungkin beliau dicap pengkhianat karena tidak tunduk lagi pada hegemoni kekuasaan Kerajaan Banjar. Tetapi, jika dari sudut pandang suku – suku di wilayah District Van Osst Dusun Timur, Suta Unu adalah pemersatu.
Namun, terlepas dari semua perdebatan, tentang apa dan siapa Suta Unu sebenarnya, saat ini makam Suta Unu menjadi salah satu objek wisata. Makam Suta Unu atau yang lebih di kenal sebagai Tamak Mas di kalangan masyarakat, terdapat di Kalimantan Tengah, tepatnya di Desa Telang, Kecamatan Paju Epat, 21 KM dari ibukota Kabupaten Barito Timur.



Makam Suta Unu, salah satu tujuan wisata sejarah dan mitos dari Kabupaten Barito Timur, adalah objek wisata yang potensial. Namun, adanya perhatian, perbaikan serta pengelolaan sangat diperlukan untuk Makam ini. Karena, apabila Makam ini dikelola dengan baik, maka akan menjadi suatu Objek Wisata yang memiliki daya tarik dan dapat memberikan prospek yang menjanjikan pada pasar pariwisata dikemudian hari.
Sumber : Menjelajah Eksotisme dan Keajaiban Alam Barito Timur.

No comments: